5 makanan favorite versi 5 sumala putih
1. Es Cendol
Es cendol adalah minuman yang terbuat dari tepung beras dan sebagainya yang dibentuk dengan penyaring, kemudian dicampur dengan air gula dan santan.[1] Cendol merupakan minuman penutup es manis yang mengandung tetesan tepung beras hijau,[2] santan, dan sirop gula aren.[3] Es Cendol berasal dari Jawa , Indonesia [4] dan merambah ke negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand hingga Vietnam.
Es Cendol sebagai minuman tradisional khas Jawa yang memiliki rasa manis dan gurih ini, merupakan inovasi dari dawet yang ditemukan oleh orang-orang Jawa, di sekitar abad 9 hingga awal abad 10.[5] Pada awalnya terbuat dari tepung hunkue, tetapi kini cendol terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan.
Nama "Cendol" berasal dari serapan bahasa Jawa "Cèndhol".[6][7][8][9][10]
Pada saat membuat cendol, tepung beras diolah dengan diberi pewarna hijau dan dicetak melalui alat khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya adalah pewarna alami dari daun pandan, tetapi saat ini telah digunakan pewarna makanan buatan. Es cendol merambah hingga ke Penang Malaysia, cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang diwarnai dengan daun suji sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. Di penang, minum cendol disebut 'nyendol'.
Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Minuman ini sesuai disajikan di siang hari pada saat hari panas.
2. Es Daluman
Es Daluman adalah salah satu minuman tradisional yang berasal dari Bali dan sangat populer di kalangan penduduk lokal maupun wisatawan. Menawarkan kesegaran yang khas dengan rasa manis alami, Es Daluman tidak hanya menyegarkan tubuh di tengah cuaca tropis Bali yang panas, tetapi juga mengandung berbagai manfaat kesehatan. Minuman ini terbuat dari bahan utama daun daluman atau cincau hijau yang dikenal kaya akan kandungan serat dan antioksidan. Tidak heran, Es Daluman menjadi salah satu pilihan minuman favorit untuk mengatasi dahaga sekaligus menjaga kesehatan tubuh.
Asal Usul dan Sejarah Es Daluman
Es Daluman, atau cincau hijau, telah lama menjadi bagian penting dari kuliner tradisional Bali, namun asal usulnya berasal dari tanaman cincau hijau yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Di Bali, Es Daluman tidak hanya dikenal sebagai minuman penyegar, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat lokal. Dahulu, cincau hijau diyakini sebagai tanaman dengan khasiat alami untuk kesehatan dan keseimbangan energi tubuh. Para petani dan masyarakat tradisional Bali sering menggunakan cincau hijau sebagai penawar panas dalam serta untuk meredakan stres, karena tanaman ini dianggap memiliki efek pendinginan yang alami.
Dalam budaya Bali, Es Daluman juga dikaitkan dengan ritual dan upacara tertentu, terutama pada saat-saat merayakan panen atau hari-hari khusus di desa. Minuman ini dipercaya dapat membantu menenangkan pikiran dan menyelaraskan energi, sehingga sering disajikan pada saat perayaan sebagai simbol kesejahteraan dan ketenangan. Orang Bali percaya bahwa Es Daluman dapat membantu mendinginkan tubuh setelah bekerja keras di bawah sinar matahari, terutama bagi petani yang bekerja di sawah dan ladang.
Selain itu, cincau hijau juga mulai dikenal di luar Bali karena khasiat kesehatannya yang semakin populer. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali membawa cerita tentang kesegaran dan khasiat Es Daluman ke daerah asal mereka, sehingga Es Daluman kini dikenal tidak hanya sebagai minuman khas Bali tetapi juga sebagai minuman kesehatan yang disukai banyak orang.
Seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali, Es Daluman mengalami modifikasi dengan penambahan berbagai bahan lain seperti sirup, madu, atau susu untuk memberikan variasi rasa yang lebih modern. Meski demikian, resep tradisional Es Daluman tetap dijaga oleh masyarakat setempat sebagai warisan budaya, karena mereka percaya bahwa dengan menjaga keaslian resep, makna dan manfaat yang terkandung dalam Es Daluman juga akan tetap terpelihara.
3. Sate Plecing
Blayag adalah makanan khas Buleleng, makanan ini biasanya disajikan dengan lontong yang dibungkus dengan daun janur dan juga kuah kuning yang kental atau biasa disebut dengan Base Genep. Merupakan bumbu dasar khas Bali, base genep terdiri dari kunyit, lengkuas, jahe, kencur, bawang merah, hingga bawang putih. Setelah itu bumbu tersebut dicampur bersama dengan santan dan tepung beras. Adapun beberapa pelengkapnya seperti kacang goreng, kelapa serumbut berbumbu atau biasanya disebut “sambalnya” blayag, kerupuk ceker ayam, daging ayam yang sudah disuwir, dan sedikit sayuran tauge kangkung atau yang biasa disebut dengan urap.
Rasa dari Blayag sendiri ini pun terdapat rasa rempah-rempah yang kuat, sedikit pedas, dan juga gurih. Dalam sekali suapan, kita bisa merasakan berbagai macam tekstur yang menyentuh lidah kita, seperti lembutnya blayag, renyahnya sayur urap, kriuknya kacang kedelai. Blayag ini bisa didapatkan di beberapa tempat di Buleleng seperti di Pantai Penimbangan, Jalan Gajah Mada, Jalan Surapati, Pasar Anyar Buleleng, dan di Taman Kota.
Saat ini salah satu Blayag yang terkenal di Buleleng berada di Jalan Gajah Mada tepat di sebelah Toko Grosir Wiwik. Penjual ini berdagang di pinggir jalan Gajah Mada biasanya sudah berjualan dari pukul 05.30 pagi dan biasanya pada pukul 08.00 sudah terjual habis. Pedagang Blayag ini selalu ramai pembeli terlebih lagi pada saat Weekend, selain karena lokasinya yang dekat dengan Pasar Buleleng rasa Blayag ini juga enak dan porsinya cukup untuk sarapan. Bahkan ada beberapa pembeli membeli dengan jumlah yang lumayan banyak. Harganya juga terbilang murah hanya Rp. 5000/bungkus.
5. Sambal Bongkot
Sambal Bongkot adalah sambal yang berasal dari pulau Bali seperti halnya sambal matah. Jika dilihat sekilas displaynya pun tak jauh berbeda. Nama Bongkot adalah nama lain dari bunga kecombrang, di Bali. Bongkot atau bisa disebut kecombrang (Indonesia), merupakan tanaman yang mirip jenis pisang-pisangan, berbentuk batangan dan banyak ditemui di daerah pedesaan. Dengan aromanya yang khas sehingga dapat diolah menjadi sambal yang lezat. Bunga kecombrang disini biasa diiris tipis-tipis yang juga dipadukan dengan cabai tentunya karena untuk membuat sambal memang tidak lepas dari bahan dasar yang bernama cabai. Untuk bahan pelengkap yang lain yaitu bawang merah dan bawang putih yang menjadi bumbu yang membuat makanan ini enak. Untuk menikmati sambal yang satu ini memang harus ada pelengkapnya supaya lidah anda semakin bergoyang yaitu dengan ikan kuwe goreng biasanya sehingga Resep Sambal Bongkot Enak dan Pedas ini bisa anda nikmati dengan keluarga.

.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
Komentar
Posting Komentar